KEDIRI - SMP Negeri 1 Pagu Kediri mulai bulan depan akan launching Program Jumat Budaya, upaya ini dilakukan untuk mengajak siswa siswi memahami tata krama dengan menggunakan bahasa jawa di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini juga untuk menguri-uri budaya jawa dan memberikan edukasi kepada siswa siswi untuk bisa berbahasa jawa kromo. Akan tetapi, pada saat kegiatan belajar mengajar tetap menggunakan bahasa indonesia.
Tidak hanya menggunakan bahasa jawa dan menariknya kita juga mengenakan pakaian tradisional motif lurik dan mengedepankan kearifan lokal, apalagi SMP Negeri 1 berdekatan dengan petilasan Sri Aji Joyoboyo.
"Satu hari dalam satu bulan diwajibkan memakai pakaian tradisional, baik itu guru maupun siswanya. Sedangkan, pada hari itu juga kita upayakan dalam komunikasi di sekolah menggunakan bahasa jawa, " ucap Kepala UPTD SMPN 1 Pagu Drs. Niam Isbat Futhona, M.M. Kamis (24/3/2022)
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Di era digital sekarang ini dunia pendidikan juga dituntut ikut mengimbangi dan mengikuti perkembangan zaman. Akan tetapi, mendidik siswa untuk tidak meninggalkan tradisi dan budaya jawa.
"Upaya yang dilakukan SMP Negeri 1 Pagu mulai bulan depan sebagai manusia yang memiliki kemampuan mengembangkan karakter dan budi pekerti yang ditanamkan kepada siswa salah satunya yaitu sopan santun dengan menggunakan bahasa jawa kromo, " tuturnya.
Niam menambahkan bahwa sikap yang ditanamkan kepada siswa dengan menggunakan bahasa Jawa. Penumbuhan sikap sopan santun pada siswa dengan penggunaan bahasa Jawa dapat dilakukan saat di sekolah.
"Jika siswa memiliki sopan santun dalam pergaulannya dan dapat bersikap menghormati teman, guru, orang tua atau orang lain dengan berbicara atau bertutur kata yang halus, menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung hati orang lain, " ungkapnya.